Rabu, 19 Mei 2010

Kado Pintar

Keberadaan perpustakaan dalam suatu wilayah belum tentu banyak di kenal oleh masyarakat di lingkungan daerah tersebut. Sehingga fungsi perpustakaan sebagai penyedia informasi belum dapat memberikan manfaat secara maksimal.

Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Gunungkidul sebagai instansi milik pemerintah berfungsi menyediakan berbagai informasi untuk dilayankan kepada warga masyarakat setempat.

Di Kabupaten Gunungkidul tidak semua wilayahnya dapat terjangkau dengan mudah oleh alat transportasi karena terdiri dari daerah pegunungan, perbukitan, lautan dan daratan. Selain itu,
tingkat ekonomi maupun pendidikan berdasarkan hasil-hasil penelitian menunjukkan tingkat yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dari kondisi di atas ternyata turut berpengaruh terhadap masyarakat untuk berkunjung ke perpustakaan. Berbagai upaya dilakukan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Gunungkidul dalam rangka menarik masyarakat untuk mau berkunjung ke perpustakaan, antara lain promosi melaui berbagai media, seperti surat kabar, brosur, spanduk, radio, mengadakan berbagai lomba yang melibatkan masyarakat serta pemberian kado pintar.

Kado pintar adalah sebuah kado atau bingkisan yang diberikan kepada pemustaka yang berulang tahun. Bagi anggota yang berulang tahun akan diberikan kartu ucapan beserta undangan dalam rangka temu pemustaka yang sama-sama berulangtahun pada bulan tersebut selanjutnya akan diundi sekian pemustaka yang akan memperoleh bingkisan.

Bingkisan yang diberikan karena diberi nama kado pintar maka isinya berorientasi pada informasi yang bisa menambah pengetahuan atau wawasan, seperti : berlangganan secara geratis untuk majalah atau surat kabar selama periode tertentu, buku-buku umum, buku pelajaran, alat mainan edukatif, dan sebagainya.

Dalam pengadaan kado pintar tersebut Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Gunungkidul tidak membiayai secara khusus melalui anggaran kantor, tetapi diperoleh melalui hasil kerjasama dengan pihak swasta, antara lain : Harian Kedaulatan Rakyat, Ikatan Penerbit Indonesia, Toko Buku, Percetakan, Swalayan/Mini Market.
Pemberian kado pintar terhadap pengunjung ini ternyata hasilnya luar biasa, kunjungan bisa meningkat sangat pesat. Dari survei yang dilakukan petugas maka diketahui masyarakat mau berkunjung ke perpustakaan tidak terbatas karena membutuhkan informasi tetapi mereka merasa mempunyai hubungan secara psikologi karena telah diberikan perhatian sehingga merasa di hargai.

Pengelolaan Perpustakaan Sekolah

Penumbuhan Minat Baca di Sekolah

Pihak sekolah turut peduli dalam rangka penumbuhan minat baca pada anak atau siswa. Gerakan penumbuhan minat baca dilakukan melalui berbagai cara, antar lain dilakukan bagi siswa baru bersamaan dengan Masa Orientasi.

Pengembangan perpustakaan masyarakat

Perpustakaan masyarakat adalah perpustakaan yang dikelola langsung oleh masyarakat. Keterlibatan warga sangat berperan dalam rangka mengembangkan perpustakaan tersebut. Dewasa ini Perpustakaan Nasional RI sebagai instansi pemerintah yang berfungsi sebagi pembina semua jenis perpustakaan terus berupaya mengembangkan perpustakaan masyarakat. Hal ini bertujuan agar masyarakat semakin mudah dalam mendapatkan informasi yang dibutuhan secara cepat.

Profesi Pustakawan

Dahulu profesi pustakawan bukanlah profesi yang diminati oleh banyak orang. Pekerjaan pustakawan dianggap sebagai petugas penata buku.
Seiring dengan perkembangan informasi maka sangat dibutuhkan tenaga yang mampu mengelola, merawat, melayankan sampai pada melestarikan informasi-informasi tersebut. Di dukung dengan adanya Undang-Undang Perpustakaan nomor 43 yang menyebutkan bahwa sebuah perpustakaan harus dikelola dan dipimpin oleh pustakawan, maka profesi pustakawan sekarang ini banyak diminati.